Sempat terjadi perdebatan, mungkinkah bisnis atau usaha itu bisa dimulai dari hobi. Disatu sisi saya percaya bahwa pekerjaan paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar. Sementara itu pekerjaan menuntut sebuah hasil yang layak jual.
Menurut salah satu kawan yang sukses menelurkan bisnis kelas atas, pada dasarnya bisnis itu adalah sesuatu yang harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Terlepas kita sebagai pelaku usaha suka atau tidak suka dengan apa yang dilakukan.
Mencoba menjawab kegelisahan itu maka saya pun mencoba memetakan kembali roadmap yang ada. Bagaimana bisnis adalah mengerjakan sesuatu yang kita sukai akan tetapi tetap bisa survive dan menjawab kebutuhan masyarakat
Hobi Menjadi Penghasilan
Mungkin sosok Lionel Messi atau C Ronaldo sekalipun tak pernah menyangka bila kemudian hobi mereka bermain bola akan menjadi sumber penghasilan. Pun demikian dengan saya yang tak pernah menyangka bila kemudian saat ini bisa ubah hobi menjadi penghasilan.
Saya pribadi miliki hobi menulis dan jalan-jalan. Jangan kaget kemudian bila penghasilan saya didapat dari kegiatan menulis dan jalan-jalan, se-simple itu.
Dan berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus terjawab sebelum. Bila ada salah satu yang tidak terjawab maka konsep hobi yang menghasilkan bisa jadi harus atur ulang.
1. Identifikasi Hobi
Hal pertama yang harus diidentifikasi tentu saja hobi yang akan dijadikan sebagai sumber penghasilan. Saat ini pun sudah banyak orang yang bisa membuktikan mereka yang bisa hidup dari hobi.
Mulai dari hobi memasak, menyanyi, fotografi, desain, bermusik, menulis dan lain-lain. Pilih satu hobi dan tekuni dengan benar. Latih setiap hari agar kemampuan kian bertambah.
Berbicara tentang hobi tentu erat kaitan dengan apa yang membuat nyaman dan bahagia. Meski pada awal tidak ada penghasilan tapi kegiatan ini akan tetap terus berjalan. Bukan hanya sehari atau dua hari tapi kegiatan serupa akan terus berjalan hingga menahun.
2. Evaluasi Potensial Pasar
Bila ingin sebuah hobi menjadi sumber penghasilan maka pastikan pula untuk lakukan evaluasi potensi pasar. Tidak cukup hanya mencari pasar dalam skala kecil / orang sekitar karena bisa jadi produk dibutuhkan hingga pasar internasional.
Cek dan perhatikan apakah ada cukup banyak orang yang menekuni profesi sejenis dan berhasil. Bila berhasil maka ketahui apa saja yang telah mereka lakukan untuk bisa bertahan.
3. Tingkatkan Keahlian Dimiliki
Dunia berubah dan berkembang sangat cepat. Menjadi penting untuk kemudian senantiasa meningkatkan kemampuan yang ada. Jangan berpuas diri dengan apa yang ada karena kompetitor tiap hari berusaha memberi hasil yang lebih baik.
Belajar bisa dimana saja dan kapan saja. Tak perlu takut atau malu untuk mulai mempelajari hal baru yang beririsan dengan hobi yang menghasilkan.
4. Siapkan Nilai yang Beda
Mereka yang miliki produk / jasa pada umumnya memiliki sesuatu yang lain daripada kompetitor. Dalam dunia bisnis hal ini biasa disebut dengan Uniq Selling Proposition dan hal ini harus senantiasa dijaga.
Berikan hal lebih / berbeda yang kemudian akan menjadi pembeda dan klien / pelanggan enggan berpaling. Tak mudah tapi tentu bisa dilakukan dengan kerja keras.
5. Rencanakan Bisnis
Bila beberapa poin diatas sudah terjawab maka kini saatnya lakukan perencanaan. Sebisa mungkin gambar peta bisnis yang akan dilakukan dalam beberapa tahun yang akan datang.
Semakin detail dan spesifik maka akan semakin mudah untuk menjangkau. Rencana bisnis bukan hanya tentang target pasar yang akan dituju. Lebih dari itu juga termasuk di dalamnya antara lain strategi pemasaran hingga sistem pencatatan keuangan.
Semua itu untuk memudahkan dalam proses pengambilan keputusan bila saja ada masalah dikemudian hari. Tak ada lagi kemudian cerita kebingungan akan melangkah ke mana.
6. Tetapkan Waktu
Bisnis yang baik harus terukur dan salah satunya berbasis waktu. Sebagai contoh paling mudah harus bisa menentukan target dalam satu tahun kemudian bagaimana realisasinya.
Apakah tercapai 100% atau hanya beberapa persen saja? Lakukan evaluasi kesalahan ada di mana dan kelak bagaimana cara mengatasinya.
7. Mulai saja Dulu
Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan. Tidak perlu terlalu peduli dengan ukuran besar atau kecil karena mereka yang besar pun dimulai dari yang kecil.
Jangan terpaku pada konsep yang ideal karena pada umumnya sikap perfectionis ini justru menjadi blunder. Menjadi penghambat untuk segera melakukan dan pada akhirnya akan menunda yang seharusnya dijalankan.
8. Promosi dan Pemasaran
Beruntung saat ini kita hidup diera digital yang memungkinkan sesuatu jauh lebih mudah dan masif. Salah satunya dengan melakukan promosi dan pemasaran secara cuma-cuma.
Optimalkan sosial media yang ada baik itu whatsapp, twitter, facebook, instagram, tiktok atau yang lain. Semua itu bisa dikatakan tepat sasaran bila kemudian bisa menempatkan diri pada posisi yang pas.
9. Perhatikan Perizinan
Dulu bisa jadi kita abai dengan apa yang namanya izin. Namun jangan salah kini perizinan menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Belajar dari Tiktok Shop, benar mereka tutup karena awalan tuntutan Pasar Tanah Abang. Akan tetapi bila ditelisik lebih dalam ternyata bukan hanya itu saja masalahnya tapi lebih pada perizinan yang belum terpenuhi. Berdasar informasi yang ada maka bila perizinan dikeluarkan maka bisa saja mereka akan kembali hadir.
Untuk usaha skala kecil perizinan kini makin mudah dan bisa dibuat secara gratis. Paling sederhana milikilah Nomor Induk Berusaha yang bisa dibuat secara online, mudah dan cepat tentunya. Bila ada kesulitan boleh juga hubungi saya.
Bila di luar sana sudah banyak orang yang bisa ubah hobi menjadi penghasilan maka saatnya kamu pun bisa. Yakin, bisa dan pasti bisa.
#UMKMenthusiast #PendampingProdukHalal #PekerjaTeksKomersil