4 Kesalahan Umum Pelaku UMKM yang Harus Dihindari

Hampir satu tahun membersamai para pelaku UMKM dan ada banyak hal menarik ditemukan. Ada diantara mereka yang siap naik kelas dan ada diantara mereka yang harus mendapat perhatian lebih. Terutama kesalahan umum pelaku UMKM yang harusnya tidak perlu terjadi dan bisa dihindari.

kesalahan umum pelaku umkm
pexels.com

Hal ini tak lepas dari proses terciptanya usaha / bisnis (UMKM) yang cenderung organik. Memulai dengan melakukan apa yang bisa dan menghasilkan tanpa sentuhan detail sejak awal.

Bila tidak segera dilakukan tindakan maka pola ini akan terus berjalan. Menjadi ritus para pelaku UMKM dimana setiap harinya melakukan hal yang sama.

Agar kesalahan umum pelaku UMKM ini terhindarkan harus ada tindakan nyata. Paling mudah dan cukup menyenangkan tentu saja mengikuti bimbingan teknis yang dilakukan pemerintah.

Beruntung baik di Sleman maupun Jogja ada kegiatan yang mendorong UMKM naik kelas. Langkah awal yang bisa dilakukan tentu saja memantau akun sosial media dinas dan kemudian mengikuti program dilaksanakan.

Kesalahan Umum Pelaku UMKM

Dikutip dari akun instagram Dinas Koperasi dan UMKM DIY setidaknya ada 4 kesalahan yang masih ditemukan. Menjadi pengingat bagi pelaku UMKM apakah dirinya termasuk didalamnya atau tidak.

Bila ada satu atau beberapa yang dirasakan ada baiknya untuk kaji ulang proses yang ada. Mengecek bagian-bagian yang bisa diperbaiki untuk operasional usaha yang akan datang.

Waktu tidak bisa diputar kembali tapi proses perbaikan atau improvement harus terus berjalan. Pelan tapi pasti proses ke arah lebih baik harus terus diupayakan.

Baca juga: Tahapan Membangun Usaha Kecil-Kecilan, Pasti Jalan

Berikut 4 kesalahan pelaku UMKM yang harus dihindari:

1. Kurang Perencanaan

Hanya sedikit pelaku UMKM yang sebelum benar-benar terjun melakukan perencanaan. Baik itu dari sisi produk, bahan baku maupun pemasaran.

Kebanyakan pelaku usaha berpikir jalan dulu dan nanti dilakukan perbaikan. Hal ini memang tidak salah, tapi untuk hasil optimal tentu akan menjadi tanda tanya besar.

Membanguan usaha tak ubahnya membuat sebuat rute perjalalanan. Semisal dari Jogja ingin ke Jakarta, tentu ada banyak jalan.

Namun ada jalan yang bisa dilalui dengan mulus dan sebagian berliku. Berbeda bila seseorang melakukan persiapan sejak awal. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan.

Selanjutnya selama di jalan jalur mana yang akan dipilih dan seterusnya. Apabila semua ingin sesuai dengan rencana tentu harus ada strategi yang tepat.

Pun demikian dalam proses membangun sebuah usaha. Harus ada perencanaan dan persiapan dan selama proses berjalannya waktu juga harus ada langkah-langkah strategis yang bisa diambil.

Jangan sampai terjadi sesat pikir karena keinginan sesaat. Sesuatu yang dibangun dalam waktu lama akan hancur seketika.

Baca juga: Ide Usaha Rumahan Bagi Pemula

2. Pengelolaan Keuangan Kurang Baik

Dulu saat masih menjadi karyawan hal ini tidak pernah saya pikirkan. Wajar karena tiap tanggal 25 ada upah diterima dan tinggal alokasi sesuai kebutuhan.

Namun hal ini tidak cukup bagi pelaku UMKM. Harus ada upaya lebih untuk sekadar kata cukup bila usaha ingin terus berkembang. Sebagian pendapatan harus dialokasikan / investasikan untuk menjaga usaha terus bertumbuh.

Menjadi penting kemudian bagi pelaku usaha untuk memisahkan uang pribadi dengan uang usaha. Pencatatan keuangan atau pembukuan menjadi sebuah keharusan.

Dengan data yang tepat dan akurat maka berbagai tindakan bisa dilakukan. Tanpa data sebaiknya berpikir ulang sebelum bertindak karena besar kemungkinan hasil atau dampak tidak akan terukur.

3. Minimnya SDM dan Penguasaan Internet

Kesalahan no 3 yang bisa saja terjadi adalah lemahnya SDM. Di mana para pelaku usaha cenderung untuk fokus menggarap produk padahal ada hal lain yang tak kalah penting.

Pemasaran hingga penguasaan teknologi menjadi tantangan bagi pelaku usaha bila ingin terus bertahan. Bila tidak maka hampir bisa dipastikan akan hilang ditelan zaman.

Menjadi penting kiranya pelaku usaha untuk terus belajar. Mengasah keterampilan dan menambah wawasan.

Teknologi berkembang sangat pesat dan saat ini ada banyak aplikasi atau teknologi tepat guna yang bisa digunakan UMKM secara gratis atau cuma-cuma. Tinggal pilih mana yang paling tepat sesuai kebutuhan.

Baik itu dengan mengikuti bimtek atau cukup membawa buku. Saat ini pun ada banyak kelas yang bisa diikuti secara daring baik itu via zoom maupun youtube.

Tak ada alasan untuk mengatakan tidak ada waktu untuk belajar. Sehari cukup 1 atau 2 jam disela-sela kegiatan dan jangan lupa mempraktikkan apa yang sudah dipelajari.

4. Bergeser dari Fokus Awal

Kesalahan nomor 4 yang harus diperhatikan adalah bergesernya fokus awal. Semisal ketika sudah membuat rencana dibidang kuliner maka hal tersebut harus diseriusi.

Jangan sampai ada bias ketika seseorang pesan produk non kuliner dan pada akhirnya meninggalkan apa yang dimulai. Bila ini terjadi maka perencanaan pun harus disusun ulang.

Bila tidak maka harus bersiap dengan apa yang namanya kegagalan. Sesuatu yang telah disiapkan dan rencanakan saja gagal apalagi sesuatu yang dibuat tanpa perencanaan, secara potensi tentu akan miliki prosentase kegagalan yang lebih tinggi.

Terlihat receh dan sederhana tapi bila tidak dilakukan tentu akan menjadi masalah besar dikemudian hari. Sebelum itu terjadi ada baiknya antisipasi sedini mungkin.