Cara Membuat NIB Berbasis Risiko

Sebagai pelaku usaha dan kebetulan sering diminta membantu membuat NIB dan sertifikasi halal gratis maka tak ada salahnya juga bila saya membuat panduan atau cara membuat NIB berbasis RBA. Namun sebelum itu ada baiknya pahami dulu apa itu Nomor Induk Berusaha (NIB) berbasis RBA.

cara membuat nib

NIB atau Nomor Induk Berusaha adalah nomor identitas yang diberikan pemerintah kepada pelaku usaha yang telah melakukan registrasi secara online melalui Sistem OSS (Online Single Submission). NIB tak ubahnya NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang mana keduanya berlaku seumur hidup.

Bedanya NIB menjadi syarat untuk mengurus perizinan usaha lainnya. NIB saat ini bisa dibuat oleh siapa saja yang ingin memulai usaha.

Saat ini NIB telah diperbarui menjadi NIB berbasis risiko atau RBA. Satu dengan yang lain akan dibagi menjadi 3 kelompok atau tingkatan, mulai dari:

  1. Tingkat risiko rendah
  2. Tingkat risiko menengah;
  3. Tingkat risiko tinggi.

Pada umumnya usaha kecil akan berada di risiko rendah karena memang demikian adanya. Tidak ada potensi risiko yang cukup fatal. Lain cerita bila usaha semakin besar maka selain risiko tinggi tentu akan semakin kompleks.

Syarat Membuat NIB

Berbicara tentang syarat membuat NIB berbasis risiko sangatlah sederhana. Paling penting adalah telah miliki usaha dan atau memiliki rencana untuk membuat usaha.

Manfaatkan nomor telpon dan atau email pribadi untuk akses OSS. Dengan demikian sebisa mungkin ingat nomor dan email digunakan.

Selanjutnya siapkan data diri. Data atau berkas dibutuhkan pun hampir bisa dipastikan sudah ada di kantong. Mulai dari nomor KTP dan data pendukung. Saat ini ada 3 alternatif data yang bisa digunakan, mulai dari NPWP, Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan) atau BPJS Kesehatan (Kartu Indonesia Sehat).

Bila data itu telah ada maka ada baiknya sesaat cari tempat yang tenang, salah input data bisa berakibat fatal. Entah itu data akan ditolak atau data tidak akurat.

Cara Membuat NIB Berbasis Risiko

cara daftar nib

Membuat NIB berbasis risiko sangatlah mudah. Bisa menggunakan web maupun aplikasi. Waktu digunakan pun sangat cepat, tidak lebih dari 15 menit dengan catatan tersedia sinyal internet yang baik. Kegagalan pembuatan NIB berbasis risiko lebih banyak didominasi karena sinyal kurang stabil.

Bila ingin menggunakan aplikasi maka pastikan hanya download di Play Store bagi pengguna Android. Sementara itu bagi pengguna IoS bisa menggunakan App Store.

Sementara itu bila menggunakan web maka bisa membuka https://oss.go.id dan klik tombol “Daftar” di pojok kanan atas. Gunakan nomor handphone yang sekiranya akan digunakan jangka panjang. Jangan sampai nanti ingin akses dan ternyata nomor telpon seluler tidak aktif.

Masukkan nomor telpon yang terkoneksi dengan whatsapp dan kirim kode verifikasi. Jumlah kode verifikasi pastikan berjumlah 6 angka dan segera input. Waktu tersedia untuk verifikasi hanya 120 detik atau 2 menit saja.

Setelah terverifikasi maka lengkapi identitas mulai dari No KTP, nama lengkap, alamat hingga data pendukung bisa pilih salah satu. Baik itu nomor NPWP, BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS Kesehatan.

Pastikan semua terisi dan valid, kesalahan penulisan bisa jadi akan mengakibatkan penolakan. Semisal ada nama di KTP tertulis Ny Susi Susanti maka cukup tulis Susi Susanti saja.

Yakin dengan data diinput maka teruskan hingga memasukkan password. Pilih password yang sekiranya mudah diingat tapi tidak terduga oleh orang lain. Di dalamnya minimal ada 8 karakter, terdapat huruf besar, huruf kecil, angka dan karakter khusus.

Setelah semua lengkap maka kirim dan cek notifikasi di WhatsApp. Akan ada pesan yang berisi informasi username yang biasanya dimulai nama depan dan nomor serta diakhir terdapat huruf.

Akun sudah selesai dan siap memilih Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Nomor ini digunakan sebagai pembeda satu usaha dengan usaha yang lain.

Saat ini KBLI akan terbagi menjadi 21 kategori dan 1709 kode KBLI. Pastikan pilih KBLI yang benar-benar pas dengan usaha dijalankan untuk mendukung perizinan yang optimal.

Satu pelaku usaha bisa memilih hingga beberapa kode KBLI. Semisal ada yang punya usaha kuliner, warung kelontong, dan bengkel. Maka orang tersebut akan miliki 1 NIB dengan 3 kode KBLI.

Baca juga: Syarat dan Cara Mengurus PIRT

Cara Menentukan Kode KBLI Sesuai Bidang Usaha

Setelah memiliki NIB maka saatnya menentukan kode KBLI yang digunakan. Caranya pun sangat mudah, cukup login melalui aplikasi kemudian input username dan password.

Pilih bagian Pengurusan NIB dan Permohonan Baru. Pilih bidang usaha yang dijalankan atau yang akan dijalankan.

Jenis kegiatan bisa utama atau pendukung. Namun untuk KBLI pertama ada baiknya pilih yang utama.

Selanjutnya untuk bidang usaha cukup ketik kata kunci maka nanti akan diarahkan pada KBLI yang sesuai. Semisal Industri Roti dan Kue maka akan muncul kode 10719. Jangan lupa pilih ruang lingkup, apakah hanya satu kabupaten, satu provinsi, nasional atau ekspor.

Data lain yang akan diminta adalah alamat / lokasi usaha, modal pertama digunakan, ukuran bangunan hingga omset tahunan.

Jangan pernah takut mengisi karena bila tidak terisi lengkap maka NIB tidak bisa terbit. Ada beberapa pelaku usaha yang takut dengan adanya pajak. Tapi perlu diketahui bila omset dibawah Rp500 juta bisa memilih non PKP atau belum dikenakan pajak.

Setelah itu akan muncul draft NIB dan silakan cek sekali lagi. Bila sudah benar semua maka silakan download kemudian cetak. Kalaupun tidak dicetak ada baiknya nomor yang tertera di KBLI tercatat dan mudah ditemukan.

Bila masih juga mengalami kendala bisa kontak saya untuk saya bantu. Saya bisa ditemukan di https://jokoyugiyanto.com/about-me

Manfaat Nomor Induk Berusaha

Ingat betul saat covid19 melanda dan ada bantuan UMKM tingkat partisipasi warga yang ingin membuat NIB membludak. Bahkan menurut salah satu orang dinas penanaman modal jumlahnya mencapai berkali-kali lipat daripada bulan sebelumnya.

Semua itu karena adanya informasi bahwa mereka yang miliki usaha dan dibuktikan dengan NIB maka berhak akan bantuan UMKM. Namun perlu diketahui manfaat NIB bukan itu saja tapi ada banyak manfaat lain.

Untuk manfaatnya bisa klik link ini.